By
: Nur Rofikoh
Dewasa
itu bukan takdir, tapi dewasa itu
pilihan. Kebanyakan orang berkata bahwa dewasa itu sama halnya dengan tua. Artinya
usia kita yang sudah tua. Dan kebanyakan orang juga berkata bahwa dewasa itu
memang sudah usianya untuk dewasa. Orang yang sudah berumur sekitar dua puluh
tahun terkadang dianggap bahwa mereka sudah dewasa. Tidak selamanya orang yang
sudah menginjak usia dua puluh tahun ke atas bisa dianggap dewasa. Dewasa tidak
hanya semata- mata karena usia, akan tetapi lebih kepada akal pikiran. Bagaimana
cara orang tersebut menyikapi suatu masalah, bagaimana cara orang tersebut
memutuskan sebuah pilihan, dan lain sebagainya. Desawa tidak bisa disamakan
dengan tua. Seorang anak yang masih berumur 13 tahun, akan tetapi sudah bisa
berfikiran jauh ke depan, bijaksana dalam mengambil keputusan, maka anak
tersebut sudah bisa dianggap dewasa.
Dewasa
itu tidak mengandalkan emosi, egoisme, dan tidak kekanak- kanakan. Usia 17
tahun merupakan masa dewasa awal. Dan disitulah kita bisa memilih. Apakah kita
sudah siap menjadi seseorang yang dewasa atau tetap menjadi seorang anak yang
selalu disuapi. Dalam artian tidak bisa mandiri, labil dalam mengambil
keputusan, lebih mengandalkan emosi daripada akal. Dan di usia itulah kita
dihadapkan pada keputusan bahwa dewasa
itu pilihan. Semua tergantung pada kita. Di usia dewasa kita sudah lebih
bisa berfikiran abstrak. Menjadi orang dewasa artinya kita sudah siap juga
untuk menjadi orang yang bijaksana.
Bersikap
bijaksana itu sama halnya dengan kita menghilangkan ego yang kita miliki. Contoh
nyatanya, misalnya dalam hal memaafkan. Memaafkan adalah hal yang paling sulit
yang dilakukan kebanyakan orang. Memaafkan sudah pasti berkaitan dengan emosi,
ego, dan perasaan. Tinggal kita pilih, akan mengikuti emosi atau logika. Memaafkan
artinya memberikan ruang kosong untuk rasa benci. Orang yang sudah bisa dewasa
bisa berfikir bahwa rasa benci tidak akan memberi keuntungan, justru hanya
memberi rasa lelah. Lelah karena harus memendam sesuatu. Sedangkan orang yang
belum dewasa atau bisa dikatakan childish, akan lebih mengikuti emosinya
daripada logikanya. Jadi, sekali lagi semua bergantung pada kita. Memang tua
itu pasti, tapi dewasa itu pilihan.
4 komentar on DEWASA ITU PILIHAN :
dewasa memang pilihan, tapi dewasa butuh proses
sangat menginspirasi dan perlu ditindak lanjuti mbak...
Yup, betull..
Tua itu pasti, tp dewasa itu belum tentu..
dewasa memang pilihan, tapi lebih banyak yang belum memilih dewasa :D
Post a Comment and Don't Spam!