RBR

Rombongan Belajar Remaja

Boyband dan Girlband Cilik

Share on :


oleh: Homsa Diyah R
Masuknya boyband dan girlband korea ke Indonesia beberapa tahun silam yang tengah naik daun, menimbulkan banyak bermuculannya boyband dan girlband cilik. Artis cilik yang masih usia sekolah antara bangku SD-SMP, meniru gaya dan style para boyband dan girlband masa kini yang tengah terpengaruhi oleh budaya luar( korea). Usia yang seharusnya untuk bermain, tetapi sudah dipakai untuk bekerja. Usia yang seharusnya fokus belajar dalam bangku sekolah. Dengan demikian, sekolah pasti akan terganggu karena adanya aktivitas baru menjadi artis cilik. Terlebih lagi jika sudah populer, hampir tidak ada waktu untuk di sekolah. Dan paling-paling berujung pada sekolah privat. 
Boyband dan girlband cilik termasuk bentuk pendewasaan dini. Salah satu contohnya adalah fashion yanng dikenakkan untuk show adalah fashion yang seharusnya dikenakkan orang dewasa. Selain itu, syair yang dibawakkan dan liriknya bersifat kedewasaan. Jika demikian, masa anak-anak semakin tambah zaman bisa menghilang. Bisa-bisa mereka baru usia beberapa tahun sudah mencapai sifat orang dewasa. Parahnya lagi, mereka yang bergabung didalamnya justru menyenanginya dan menyebabkan mereka untuk malas bersekolah.
Anak-anak adalah masa pembentukan karakter. Bagaimana mereka dewasa kelak, terbentuk dan tercermin mulai dari awal mereka masa kanak-kanak. Jika dari anak-anak sudah dikenali dengan dunia entertainment maka kelak tidak menutup kemungkinan akan masuk dunia entertainment juga yang berorientasi pada boyband atau girlband. Kondisi tersebut — boyband dan girlband cilik— sangat mengganggu psikis maupun fisik anak. Contohnya anak yang bergabung dalam sebuah girlband atau boyband tentu mempunyai kontrak dengan manajemennya, jadi jika ada pementasan dimanapun kapanpun tentu harus menjalankannya. Hal itu tentu akan menyita waktu istirahat anak, kadang pentas sampai malam, pagi-pagi benar sudah harus bangun dan pentas lagi. Waktu untuk tidur tersita karena pementasan, kurang tidur dapat menyebabkan berbagai macam gangguan fisik. Bahkan kalau terus-menerus akan menyebabkan penyakit yang lebih serius. Selain waktu untuk tidur, pola makan menjadi tidak teratur karena kesibukkan show dimana-mana. Jika anak sudah merasa terlalu lelah, tetapi masih ada jadwal show dimana-mana dan mengharuskan mereka tampil, hal ini akan memberi sebuah tekanan untuk anak dan dapat menyebabkan stress. Dunia anak-anak adalah dunia yang mesti diperhatikkan betul-betul pola asuhnya. Bergabung dalam boyband atau girlband semenjak kecil adalah pilihan, asalkan saja bisa menjaga perannya sebagai anak-anak yang semestinya.

5 komentar on Boyband dan Girlband Cilik :

Unknown mengatakan... 11 Desember 2013 pukul 08.03

peran orang tua juga berpengaruh, seharusnya orang tua mengerti kebutuhan anak .

Unknown mengatakan... 12 Desember 2013 pukul 12.01

mba yossi : saran saya untuk anak cukup dikenalkan saja dan diberi pengertian bagaimana dunia orang dewasa bagaimana baik-buruknya

Unknown mengatakan... 17 Desember 2013 pukul 12.43

bagus, mungkin lebih diatur lagi pemilihan katanya agar pembaca lebih mudah memahami

-' mengatakan... 23 Desember 2013 pukul 11.03

aku sih sukanya JKT 48

Unknown mengatakan... 23 Desember 2013 pukul 11.25

jika memeang boyband dan girlband termasuk pendewasaan dini, argumen anda akan lebih kuat jika ada acuan teori dan referensinya. semangat !

Post a Comment and Don't Spam!